Berinfaq juga bermaksud memberikan atau mengeluarkan infaq. Contohnya, "Dia akan tetap menginfaq sekadar yang mampu" atau "Seseorang yang menginfaq untuk mencari keredaan Allah" dan "Mereka akan menginfakkan semua keuntungan itu kepada ahli ibadat, ahli zuhud dan ulama".
Dengan menghindari sikap berlebihan dalam menginfakkan harta, sehingga mendapatkan predikat ‘ihsan’ yang dicintai oleh Allah. Wallahu a’lam
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّـهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Berinfak merupakan kebiasaan mulia yang selalu dipraktekkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Semangat berinfak dari generasi sahabat Rasulullah sudah seharusnya kita teladani. Mereka memiliki semangat tinggi dan kesungguhan luar biasa untuk bisa selalu berinfak di jalan Allah. Para sahabat yang memiliki keluasan harta, dengan penuh keikhlasan mereka mengeluarkan harta dalam jumlah yang besar.
"Kami juga menerima banyak permintaan daripada polis, tentera dan petugas selain hospital untuk menjadikan al-Quran sebagai peneman ketika mereka bertugas," katanya.
Dalam suatu sistem ekonomi islam atau ekonomi syariah, tentu kita sering mendengar atau melakukan infaq. Infaq juga merupakan bagian dari kegiatan Muslim.
Dengan semangat membangun peradaban islami berbasis tafsir Al Quran, kami berusaha memenuhi asupan kebutuhan masyarakat terhadap kitab suci Al Quran, baik terjemah, tafsir tematik dengan materi yang aktual di masyarakat, maupun Ulumul Quran yang merupakan perangkat keilmuan dalam memahami Alquran
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan kandungan ayat di atas secara umum dengan penjelasan berikut:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١
إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ quran al hafiz يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Ramai OKU Penglihatan mengalami masalah ketika sudah berusia. Walaubagaimanapun, ini tidak menjadikan semangat mereka pudar malah terus berusaha untuk mendalami dan mempelajari al-Quran dengan tabah dan sabar.
دَاوَوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَحَصِّنُوْا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ فَإِنَّهَا تَدْفَعُ عَنْكُمُ الأَعْرَاضِ وَاْلأَمْرَاضِ
Sewaktu Rasulullah Noticed sampai di Madinah , tidak ada air yang lazat untuk diminum kecuali dari telaga ini. Rasullulah SAW bersabda: "Sesiapa yang membeli telaga al-Rumah ini dan mewakafkan airnya kepada orang-orang Islam, dia akan diberikan pahala berdasarkan setiap timba air yang disedekahkan itu dan kelak dia akan meminum air di dalam syurga."
Setiap cabangnya akan menghasilkan seratus biji. Ini adalah gambaran bahwa berapapun harta yang kita infaqkan pasti akan mendatangkan keuntungan yang berlipatganda.